Flash 300 ribuan Calon Ghaib

Ini mantap sekali, dan sepertinya bakal langka di pasaran…

Ini adalah Godox iM30, harga barunya 390 ribu. Tentu flash manual murah sejak dulu juga ada, tapi karena ini Godox, sudah pasti jadi perbincangan. Aku bahkan sampai melepas Lux Junior demi pakai ini, dengan alasan size… yang padalah Lux saja sudah kecil, tapi ini lebih kecil lagi…

Lux Junior bobotnya sekitar 140gr, sedangkan iM30 hanya 70gr. Itu setengahnya, dan sudah pasti orang yang membeli flash ini akan sangat hitung-hitungan soal bobot dan kenyamanan di jalanan. Semakin ringan, semakin baik.

itu perbandingan ukuran dengan E-PL7, salah satu mirrorless terkecil.

Kamu mungkin tidak akan tertarik soal GN flash ini, tapi intinya iM30 punya GN 49,2‘ berbanding 39,4‘ pada Lux Junior. Secara realistis, kita akan sangat jarang menyetel power sampai full. Bahkan pada kondisi ekstrim seperti subjek membelakangi matahari terik, mentok 1/4 pun sudah cukup. Soalnya kedua flash ini hanya bisa menembak ke arah depan, langsung ke subjek.

Walau tulisan ini membahas iM30, tapi tidak bisa tidak, aku harus membandingkannya dengan Lux Junior sebab kedua flash ini diciptakan untuk segmen yang sama. Untuk kebutuhan serius seperti foto nikahan, tidak akan ada yang pakai kedua flash ini. Sudah jelas, ini sih untuk street dan foto-foto yang kasual. Dan sebagaimana yang ditulis di awal, untuk hunting di jalanan, perbedaan bobot itu sangat signifikan.

Oh iya, ada juga iM20, di bawah ini lagi. Tapi karena iM20 ditenagai baterai tanam yang harus dicas pakai kabel, ya saya gak mau. Karena kalau habis baterai di jalanan, tidak bisa diganti pakai alkaline… alias mesti cari colokan.

tolong hanya dilihat flashnya saja ya, jangan dibandingkan detail, resolusi dll dengan foto-foto saya bulan lalu…
karena E-PL7 jauh lebih inferior dibanding Coolpix A haha

Semua foto pada tulisan ini diambil pakai kamera Olympus E-PL7 plus lensa 17mm F/1.8. Semua sama baik jarak dengan subjek utama serta powernya : satu meter, 1/6 power. Tadinya aku kira, kalau terbiasa pakai 1/8 power di Lux Junior maka harus naik satu stop untuk iM30 menyamai cahayanya. Ternyata tidak haha. Dan dial power pada iM30 ada setengah stop… sejak dulu aku merasa 1/4 itu terlalu kuat sedangkan 1/8 itu terlalu lemah. Nah pada iM30, akhirnya aku bisa set di 1/6.

Fungsi lain sih sama-sama aja. Sudah pasti hanya bisa mode manual. Jadi slave bisa sih, walau sepertinya tak akan pernah kucoba.

Flash apa coba yang desain dan ukurannya mirip banget dengan ini? yap, Fuji EF-X20. Itu flash jadul sekali dari jaman Xpro1. Tapi karena kamera Fuji lagi disukai oleh kaum FOMO, otomatis aksesorisnya pun jadi buruan. Dahulu sih gampang saja dapat BNIB old stock di bawah sejuta, sekarang kena goreng lagi jadi di atas dua juta. Kendati demikian, aku tak akan pernah merekomendasikan EF-X20 berapa pun harganya. Kacau itu flash, pakai baterai AAA dua biji, daya tahannya cuma 50 shot mati. Mana jarak ambil nafas antar shot lama bener.

Lux Junior dan iM30 pun pakai dua AAA, tapi daya tahannya normal-normal saja kok. Lux saya hitung (tapi tidak sains ya), semisal saya pasang baterai baru sebelum hunting, dan sembilan jam full flash, itu masih sisa buat satu-dua jam hunting berikutnya. iM30 lebih hebat lagi, bisa sampai dua kali hunting. Untuk flash dengan hanya dua baterai kecil, itu sangat enak sih.

Tambahan : ketika harus ganti baterai di jalanan, iM30 jauh lebih simpel karena slot baterainya di samping. Sedangkan Lux Junior ada di bawah, hampir dipastikan harus cabut dulu flash dari hot shoe. Ini makan waktu.

Well, sudah jelas kepentingan Godox bikin flash semacam ini untuk mengakomodir semakin banyaknya user GR III, ZV-1 dan semacamnya. Itu kamera pocket kesukaan kaum FOMO, dan tidak ada flash bawaan. Tentu ketika hadir flash kecil dan murah, bakal memudahkan sekali. Jangankan kaum FOMO yang baru beli kamera, saya saja sangat tertarik bahkan langsung beli.

Nah, ada tapinya, haha. Flash ini sekarang langka bener. Bahkan di toko resmi Godox Tokped pun mesti pre-order dulu 14 hari. Apes bagi kawan saya Randy, dia malah pre-order di Shopee, durasinya sebulan. Yang ready stock ada sih, tapi harganya tidak 390rb melainkan digoreng sampai 700rb. Gila bener. Tentu bakal ada yang nyeletuk, 700rb sih beli TT350 saja. Ya memang iya tapi tujuan orang beli iM30 bukan fitur melainkan ukuran. Lagipula harga aslinya ‘kan tidak segitu, sial aja kena goreng, sebab flash ini berkaitan dengan digicam FOMO.

Ada banyak kamera yang tidak dilengkapi built in flash, tapi dikasih lagi flash kecil… semisal Olympus Pen F atau Leica Dlux7. Nah kalau sudah punya flash bonus begitu, apa layak tetap beli iM30? jawaban saya, iya, sangat. 300rb… apa sih gitu ‘kan, cuma cukup buat jajan dua hari. Daripada kamu pakai built in flash atau flash bonus, mendingan ini. Cahaya lebih terang dan tidak makan energi dari kamera.

Akhirnya, apakah aku merekomendasikan flash ini? yes, seratus persen. Dengan catatan, untuk dipakai street atau foto kasual ya. Tapi ingat, harus beli di harga normal, PO lama pun tak apa. Bukan berarti kalau 700rb jadi tak worth it, melainkan supaya tukang gorengan tidak makin jumawa. Lux Junior sudah jadi gorengan nih, dan iM30 segera menyusul. Setelah baca tulisan ini, segeralah beli keburu nanti langka lagi.

X
Facebook
WhatsApp
Email
Pinterest
Telegram