Ya sebetulnya tidak ada persiapan khusus sih. Mau motret jenis apa juga memang harus menguasai teknik fotografi dan gear ‘kan. Paling ya menentukan lokasi huntingnya, jangan misalnya ke padang rumput karena tidak ada kehidupan. Carilah tempat yang rada padat populasi dan lingkungannya.
Pastinya sebelum terjun ke lapangan dan lantas menyalakan kamera, sudah ada konsep di dalam otak. Memiliki konsep atau mengonsep di sini tidak berarti bawa model dari rumah, itu melenceng. Di sini yang menjadi subjek portrait adalah orang yang kita temui di jalan, singkatnya orang asing. Jadi, ini berbeda dengan candid karena sedikit-banyak kita mengarahkan subjek untuk berpose.
Jadi ketika kita memotret dengan permisi. Nah karena sudah permisi itulah, sekalipun kita meminta subjek untuk cuekin saja kameranya alias jangan berpose, itu kita sudah meminta dia berpose. Karena tidak berpose adalah sebuah pose. Bahkan ketika hanya terjadi kontak mata tanpa sepatah kata, dan subjek tahu akan difoto dan tidak kenapa-kenapa saat difoto, itu pun sudah masuk ke ranah portrait karena sudah ada kontak yang membuat sang fotografer dan subjek bersepakat.
Itu konsep pendekatan dan pengarahan pose, yang tidak penting-penting amat kecuali menekankan bahwa kita harus terus mengeksplorasi segala kemungkinan yang ada di jalanan serta memutuskan pendekatan yang tepat.
Mudahnya begini, ketika sedang jalan-jalan, kamu melihat seorang wanita dengan air muka yang sendu. Keren, kamu ingin sekali memotretnya, lantas kampu pikirkan apa motret diam-diam atau kamu samperin. Apakah kamu ingin kontak mata saja atau bilang ingin motret dia. Seperti itu. Kebetulan dia lagi merokok, lantas kamu minta dia menghembuskan asap rokok banyak-banyak. Posisi cahaya redup hanya mengandalkan lampu jalanan, kamu putuskan apakah dia menghadap cahaya atau membelakangi, atau terserah apa adanya saja, sementara kamu ingin kesan dramatis, elegan, serta dinamis.
Karena kita tidak tahu berapa banyak waktu luang yang dimiliki sang subjek, kamu tahu diri sedikit. Jangan ajak “model” jalan jauh-jauh, yang penting background lumayan. Karena dia juga tidak dibayar, jangan suruh aneh-aneh. Saya sih malah suruh jangan berpose sekalian. Tak kalah penting, kamu harus menguasai kamera dan teknik luar dalam, jangan sampai memalukan. Kemampuan berpikir cepat pun sangat penting, lihat cahaya sekitar, suasana sekeliling, arah angin, dan sebagainya. Memiliki naluri improvisasi yang cepat memang tidak akan tiba-tiba, makanya teruslah berlatih.

